http://fandrastudio7.blogspot.co.id/search?q=christina+perry+fs7+version

Sabtu, 23 April 2016

Shalat Jamak dan Shalat Qashar

Bismillah… Assalamu’alaikum wr. wb. Selamat datang kembali di blog kami, semoga Allah senantiasa mencurahkan rahmatnya kepada kita semua dan meridhoi apa yang kita kerjakan, begitupun juga saat ini dimana anda dan kami ingin terus belajar untuk memahami apa yang belum kita mengerti.
Berbicara jauh mengenai kewajiban shalat fardu/wajib, sering kita dengar istilah shalat jamak, qasar maupun jamak qasar. Kita semua sudah diajarkan oleh guru kita saat masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Namun karena jarang atau bahkan tidak pernah mempraktekan, kita lupa akan tata caranya. Baiklah, karena banyak permintaan kepada kami untuk membahas topik ini, dengan senang hati kami akan mengulas kembali pengertian, hukum serta tata cara mengerjakan shalat jamak, qasar dan jamak qasar.

Shalat Jamak

Rukhsah ialah satu keringanan yang diberikan oleh Allah S.W.T kepada hambanya dalam hal-hal tertentu, shalat jamak contohnya. Apa itu shalat jamak? Shalat jamak ialah mengerjakan 2 shalat wajib dalam satu waktu. Contoh: shalat dzuhur dan shalat ashar, shalat maghrib dan shalat isya. INGAT: Shalat subuh tidak boleh dijamak dan harus dikerjakan pada waktunya. Ada dua macam shalat jamak:

1) Shalat Jamak Takdim

Jamak takdim dikerjakan pada waktu shalat yang pertama. Maksudnya, jika anda akan menjamak shalat dzuhur dan ashar, maka anda mengerjakannya saat waktu dzuhur. Begitupun maghrib dan isya yang dilakukan saat waktu maghrib tiba. Urutannya, kerjakan shalat yang pertama kemudian shalat kedua tanpa diselingi kegiatan apapun. Maksudnya, setelah salam pada shalat dzuhur anda langsung berdiri mengerjakan shalat ashar. Keduannya dikerjakan 4 rakaat tanpa dikurangi, berikut niatnya:
  • Niat shalat jamak takdim dzuhur
أُصَلِّي فَرْضَ الظُّهْرِأربع  رَكعَاتٍ  مَجْمُوْعًا مع العَصْرِ اَدَاءً للهِ تَعَالى
Ushollii fardlozh zhuhri arba’a raka’aatin majmuu’an ma’al ashri adaa-an lillaahi ta’aalaa.
“Aku sengaja shalat fardu dhuhur empat rakaat yang dijama’ dengan Ashar, fardu karena Allah Ta’aala”
Untuk shalat ashar nya, anda tidak perlu menggunakan niat shalat jamak lagi, melainkan membaca niat shalat ashar seperti biasa.

2) Shalat Jamak Takhir

Jamak takhir adalah kebalikan dari jamak takdim, yakni mengerjakan dua shalat fardu pada waktu shalat yang kedua (adalah waktu ashar dan isya).
  • Niat shalat  zhuhur jamak takhir dengan ashar
أُصَلِّي فَرْضَ الظُّهْرِأربع  رَكعَاتٍ  مَجْمُوْعًا مع العَصْرِ اَدَاءً للهِ تَعَالى
Ushollii fardlozh zhuhri arba’a raka’aatin majmuu’an ma’al ashri adaa-an lillaahi ta’aalaa.
“Aku sengaja shalat fardu dhuhur empat rakaat yang dijama’ dengan Ashar, fardu karena Allah Ta’aala”
Kedua shalat dilakukan pada waktu ashar, bisa zhuhur dulu, bisa ashar dulu.
  • Niat shalat ashar jamak takhir dengan zhuhur  (Kedua shalat dilakukan pada waktu ashar)
أُصَلِّي فَرْضَ العَصْرِ أربع رَكعَاتٍ مَجْمُوْعًا مع الظُّهْرِ اَدَاءً للهِ تَعَالى
Ushollii fardlol ‘ashri arba’a raka’aatin majmuu’an ma’azh zhuhri adaa-an lillaahi ta’aalaa.
“Aku sengaja shalat fardu Ashar empat rakaat yang dijama’ dengan dhuhur, fardu karena Allah Ta’aala”
Note: Untuk shalat maghrib dan isya, tinggal menyesuaikan bacaan niatnya.

Shalat Qashar

Berbeda dengan shalat jamak yang menggambungkan, shalat qasar artinya meringkas. Rukhsah shalat qasar ialah meringkas 4 rakaat menjadi 2 rakaat. Contoh, shalat dzuhur dikerjakan 2 rakaat, begitupun shalat ashar dan isya. INGAT: hanya shalat dengan jumlah 4 rakaat yang boleh di qasar. Maka dari itu, anda tidak diperbolehkan meng qasar shalat subuh dan maghrib.
Allah berfirman dalam al Qur’an surat An Nisa ayat 101 yang artinya: “Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidak mengapa kamu menqashar shalatmu, jika kamu takut diserang orang-orang kafir, sesungguhnya orang-orang kafir itu musuh yang nyata bagimu,” Q.S.(An Nisa: 101)
اُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ قَصْرًا اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
Usholli farduzh dzuhri qasran rok’ataini lillahi ta’ala
“Niat shalat fardhu dzuhur secara qashar dua rakaat karena Allah”

Shalat Jamak Qasar

Betapa murahnya Allah S.W.T. Selain memperbolehkan hambanya menjamak atau mengqashar ibadah shalatnya. Allah juga mengizinkan kita untuk mengerjakan shalat jamak qashar, yakni digabung dan diringkas. Artinya anda mengerjakan 2 shalat fardu dalam satu waktu dan juga meringkasnya. Shalat jamak qashar bisa dilakukan secara takdim maupun takhir. Lafadzkan niat shalat jamak qashar sebagai berikut:
  • Niat shalat qashar dan jamak taqdim
أصلي فرض الظهر جمع تقديم بالعصر قصرا ركعتين لله تعالي
Ushallii fardhazh zhuhri rak’ataini qashran majmuu’an ilaihil ‘ashru adaa’an lillaahi ta’aalaa.
“Aku berniat shalat fardhu zhuhur 2 rakaat, qashar, dengan menjamak ashar kepadanya, karena Allah ta’ala.”
  • Niat shalat qashar dan jamak ta’khir:
أصلي فرض الظهر جمع تأخير بالعصر قصرا ركعتين لله تعالي
Ushallii fardhal ‘ashri rak’ataini qashran majmuu’an ilazh zhuhri adaa’an lillaahi ta’aalaa.
“aku berniat shalat fardhua shar 2 rakaat, qashar, dengan menjamaknya kepada zhuhur, karena Allah ta’ala.”

Syarat-Syarat Sah Shalat Jamak, Qasar dan Jamak Qashar

Shalat jamak dan qashar memang diperuntukan bagi ummat muslim yang sedang melakukan perjalanan jauh atau karena halangan lain sehingga tidak dapat mengerjakan shalat fardu tepat pada waktunya. Hal ini meliputi:
  • Melakukan perjalanan jauh minimal 81 kilometer (sesuai kesepakatan para ulama)
  • Perjalanan tidak bertujuan untuk hal negatif atau berbuat dosa
  • Sedang dalam keadaan bahaya; hujan lebat disertai angin kencang, perang atau bencana lainnya.

Jumat, 08 April 2016

Apa yang terjadi bila anak adam meninggal dunia!? Berikut penjelasannnya


Tahukah kalian bagaimana keadaan mayat setelah ia dikuburkan? Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa ada berbagai macam keadaan mayat di dalam kuburnya. Misalnya ada yang menangis dan tertawa, serta ada yang disempitkan dan dilapangkan kuburnya.
Sebelum mayat mengalami peristiwa-peristiwa di alam kuburnya seperti pertanyaan dari malaikat, mendapatkan azab atau nikmat kubur dan lain sebagainya.
Ternyata mayat sudah mengalami hal-hal ghaib yang tidak mampu ditangkap oleh panca indra manusia. Misalnya pada saat jenazah dikebumikan, maka orang-orang disekitarnya tidak bisa mengetahui apa yang dialami oleh saudaranya yang telah makan tersebut.
Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda; “Apabila jenazah telah dibawa oleh orang-orang di atas pundak-pundak mereka (menuju kubur), seandainya pada masa hidupnya ia adalah orang yang shalih, ia akan mengatakan, “Segerakanlah aku!! segerakanlah aku!!”
Namun jika ia dahulu orang yang tidak shalih, ia akan mengatakan, “Celaka! Hendak kemana kalian membawa jenazah ini! Seluruh makhluk mendengar suara tersebut kecuali manusia, andaikata seseorang mendengarnya, pasti dia akan pingsan.” (HR. Bukhari, no. 1314)
Di mana pada saat itu posisi mayat sangat dekat dengan orang-orang yang masih hidup yaitu dipikul di atas punda-pundak pembawa jenazah, namun hal itu tidak membuat orang-orang disekitarnya mendengarkan apa yang dikatakan oleh si mayat disebabkan dimensi mereka sudah berbeda.
Kemudian dari Abu Hurairah disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya apabila mayat telah dikuburkan, maka dia mendengar derap alas kaki orang yang mengantarkannya ketika kembali dari tempat pemakaman.
Dan jika ia seorang mukmin, maka ibadah salatnya akan berada di kepalanya, ibadah puasanya berada disamping kanannya dan zakat di sebelah kirinya. Sedangkan seluruh perbuatan baiknya seperti sedekah, silahturahim, damalan yang ma'ruf dan perlakuan baiknya akan berada di kedua kakinya.
Kemudian ia didatangi dari arah kepalanya, maka amalan salatnya berkata "Tidak ada tempat dari arahku (untuk mengganggu orang ini)". Lalu ia juga didatangi dari sebelah kanan sehingga amalan puasanya pun berkata, "Tidak ada tempat dari arahku." Selanjutnya ia kembali didatangi dari arah-arah lainnya, namun semuanya mengatakan hal yang sama, "Tidak ada tempat dari arahku".     
Selanjutnya dikatakan kepadanya, "Duduklah dengan tenang". Kemudian orang mukmin itu duduk dan ia diibaratkan seperti matahari yang tenggelam. Dan para malaikat akan bertanya kepadanya, "Apa yang telah kamu katakan tentang lelaki yang diutus kepada kalian (maksudnya adalah Nabi Muhammad) ? Lantas apa yang engkau persaksikan atasnya ? Maka orang mukmin itu menjawab, "Berilah aku kesempatan untuk mengerjakan salat terlebih dahulu." 
Kemudian dikatakan kepadanya, "Engkau boleh mengerjakannya, namun jawablah terlebih dahulu pertanyaan yang kami ajukan kepadamu. Apa pendapatmu tentang seorang laki-laki yang berada ditengah-tengahmu, lantas apa komentarmu ? Apa yang engkau persaksikan atasnya ?"   Maka orang mukmin itu menjawab, "Lelaki itu adalah Muhammad, aku bersaksi bahwa dia itu Rasulullah, dan dia telah datang kepada kami dengan membawa kebenaran dari sisi Allah SWT."   Kemudian dikatakan kepada mayat itu, "Kamu benar, dan kamu telah hidup berdasarkan keyakinan ini, dan meninggal dunia juga dengan keyakinan ini dan akan dibangkitkan berdasarkan keyakinan ini Insya Allah."   Selanjutnya dibukakan untuknya salah satu dari beberapa pintu surga, dan dikatakan kepadanya, "Inilah tempat tinggalmu dan segala isinya telah dipersiapkan Allah untukmu. Oleh karena itu sang mayit pun merasa lebih bahagia dan gembira.   Kemudian setelah itu dibukakan untuknya salah satu dari beberapa pintu neraka, sambil dikatakan bahwa "Inilah tempat tinggalmu dengan segala isinya yang telah dipersiapkan Allah jika kamu berbuat maksiat kepadanya. Maka ia akan semakin merasa bergembira dan bahagia karena tidak termasuk golongan ahli maksiat.   Selanjutnya kuburan si mayat itu dilapangkan sepanjang 70 hasta, dan diberikan lampu penerang dan jasadnya pun dikembalikan seperti semula kemudian ruhnya diletakkan ke dalam burung yang bertengger di atas pohon dalam surga.    Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT,  "Allah meneguhkan iman orang-orang yang beriman dengan al qauluts tsabit (ucapan yang teguh) dalam kehidupan di dunia dan di akhirat." (QS.Ibrahim: 27).   Akan tetapi jika si mayat tersebut adalah seorang kafir, maka ia akan didatangi dari arah kuburnya dan tidak ditemukan sesuatu apapun yang bisa melindunginya. Dan begitu selanjutnya dari arah lainnya. Maka dikatakan kepadanya "Duduklah". Lantas ia pun duduk dengan perasaan takut dan gelisah. Kemudian ditanyakan kepadanya, "‘Apa yang dulu kamu katakan tentang laki-laki yang berada di tengah-tengah kalian?"   Dimana pada saat itu ia telah diberi petunjuk tentang nama lelaki tersebut, yaitu Nabi Muhammad SAW. Namun orang kafir itu pun menjawab "Aku tidak tahu, memang dulu aku mendengar orang-orang telah mengatakan sesuatu, maka aku pun ikut-ikutan mengatakan apa yang mereka katakan."   Setelah itu dikatakan kepadanya, "Berdasarkan ketidaktahuan inilah kamu menjalani hidup, dan berdasarkan keraguan inilah kamu mati, dan berdasarkan keraguan inilah kamu akan diabngkitkan dari kubur, Insya Allah".   Setelah itu dibukakan untuknya salah satu pintu neraka dan dikatakan kepadanya, "Inilah tempat tinggalmu di neraka dengan segala isinya yang telah dipersiapkan Allah untukmu." Sehingga ia merasa rugi dan menyesal. Selanjutnya dibukakan untuknya salah satu dari pintu-pintu surga dan dikatakan kepadanya. Dan inilah tempat tinggalmu di surga jika kamu taat kepada Allah SWT. Sehingga semakin menyesal dan merugilah si mayit tersebut."   Selanjutnya disempitkan kuburannya hingga tulang-tulang rusuknya saling bertindih dan menjadi ringsek. Dan itulah kehidupan sempit yang telah disebutkan Allah SWT dalam firman-Nya,    "Dan barangsiapa berpaling dari peringatanku, maka sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit." (QS.Thaha: 124).” [ HR. Ibnu Hibban, 777; Mawarid al-Hakim, 1/379.]

Senin, 04 April 2016

SUBHANALLAH.. Inilah 4 PERTANYAAN ALLAH SWT Yang Paling SULIT Untuk Di JAWAB Manusia...

Kehidupan dunia merupakan kehidupan fana yang hanya berlaku sementara. Ada batas saat yang bakal mengakhiri saat semua umat manusia untuk hidup diatas bumi. Ia yaitu Kiamat, yang kehadirannya tidak bisa dielakkan serta tidak bisa juga dihindari.
Meskipun semua umat manusia mengerahkan semua daya serta usaha untuk menampiknya, Kiamat bakal tetaplah berlangsung. Kampung akhiratlah yang nanti bakal abadi kekal serta bakal kita lakoni selama-lamanya tanpa ada batas saat.

Tetapi, keabadian hidup di kampung akhirat itu ada dua pilihan. Apakah kekal dalam kesenangan yang tidak ada putusnya atau kekal dalam siksaan yang tidak ada habisnya.
Untuk yang beriman serta senantiasa menghiasi setiap harinya didunia dengan amal sholeh jadi ia bakal mewarisi Surga yang demikian penuh dengan beragam kesenangan.
Tengah mereka yang selalu bermaksiat bakal jadi penghuni-penghuni Neraka, tempat yang penuh dengan keburukan yang membinasakan.
Pada saat manusia berdiri menghadap Rabb-nya di hari Kiamat nantinya, ke-2 kakinya akan tidak berubah sedikit juga sebelumnya ia menjawab pertanyaan yang bakal diserahkan oleh Rabb-nya.
Pertanyaan yang jawabannya bakal ia (manusia) berikanlah dengan jujur tanpa ada hujjah atau argumen sedikit juga. Lantaran bukanlah mulutnya yang bicara tetapi anggota-anggota badannya yang menjawab, yang sampai kini jadi saksi atas tindakannya didunia.
Apa saja pertanyaan-pertanyaan itu..?!
1. Umur
Usia yaitu aset modal manusia dalam kehidupan dunia ini. Jadi Rabb manusia bakal ajukan pertanyaan, di habiskan untuk apa sajakah modal usia yang sudah diberikan-Nya?
Apakah umurnya berlalu percuma untuk menguber semua keindahan kehidupan dunia atau mungkin ia dedikasikan untuk menguber kehidupan Akhirat?
Kerap kita lihat bagaimana seorang melalaikan saat yang didapatkan Allah Subhanahu Wa Ta’ala didunia di mana semestinya dipakai untuk melaksanakan ibadah. Ia malah lebih suka menggunakan waktunya dalam kemaksiatan maupun kejahatan.
Untuk mereka yang lakukan sekian, cuma satu yang bakal mereka bisa yakni siksaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang begitu pedih.
Sesaat mereka yang sadar bakal saat yang Allah Subhanahu Wa Ta’ala berikanlah, bakal mengisinya dengan beragam amalan sholeh, bersedekah serta melindungi bersilahturahmi. Merekalah yang nanti bakal memperoleh Surga Allah lantaran berani meninggalkan kesenangan menggoda didunia yang cuma sesaat ini.
2. Ilmu
Pengetahuan akan jadi perkara yang di tanya Allah Subhanahu Wa Ta’ala pada hari Kiamat kelak. Bagaimana serta darimana ia memperoleh pengetahuan itu..?!
Apakah dengan pengetahuan yang peroleh dapat mengarahkannya pada jalan kebaikan atau malah terpuruk dalam jalan kesesatan..?! Semuanya pengetahuan yang kita bisa, terlebih pengetahuan agama betul-betul bakal dipertanggung
jawabkan di Akhirat nantinya.


3. Saat Muda
Banyak yang berasumsi kalau saat muda yaitu saat untuk bersenang-senang serta menggunakan saat dengan beragam masalah duniawi seperti ikuti model maupun bergaul tanpa ada batas.
Walau sebenarnya sebenarnya saat muda adalah saat paling baik untuk mendulang pahala dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Tidaklah di saat tua yang untuk umumnya orang dikira sebagai saat untuk bertaubat serta berbenah diri untuk menghimpun bekal di Akhirat kelak.
Untuk yang sadar, ia bakal isi saat mudanya dengan menuntut pengetahuan Akhirat sekalian menuntut pengetahuan yang berbentuk Duniawi. Ia dapat melindungi istiqamah-nya dalam menghadiri beragam majelis pengetahuan serta melindungi bersilahturahmi dengan beberapa orang yang shaleh.
Diluar itu ia juga dapat melindungi pandangan dan auratnya manfaat terlepas dari perbuatan yang dilarang oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Lantaran sebenarnya, tidak ada yang tau selama apa usia Kita, sebaiknya berbekal diri mulai sejak awal dimuka saat.
4. Harta
Harta juga tidak bakal terlepas dari pertanyaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala di Akhirat nantinya. Yang pertama yaitu darimana atau bagaimana caranya ia peroleh harta itu. Apakah dengan jalan halal atau mungkin dengan jalan yang haram..?!
Apakah kita memperoleh harta itu dengan bekerja dengan cara jujur atau mungkin dengan jalan korupsi..?! Semuanya bakal di tanya tanpa ada sedikitpun dikurangi.
Yang ke-2 yaitu bagaimana ia memakai harta yang didapatnya. Biasanya harta yang didapat dengan jalan yang jelek seperti korupsi, jadi harta itu bakal selesai dengan suatu hal yg tidak berguna dari sisi agama seperti berfoya-foya maupun memakainya untuk kemaksiatan.
Ada pula mereka yang memperoleh duit haram lantas ia pakai untuk sedekah ke Masjid maupun menghidupi anak yatim. Walau demikian ingatlah hal semacam itu tidaklah satu kebajikan lantaran Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan tidak terima satu amalan baik bila sumbernya jelek.
Begitu juga demikian sebaliknya di mana ada seorang yang memperoleh harta dengan jalan halal tetapi dipakai untuk jalan yang haram seperti berjudi atau mabuk-mabukan. Semuanya amalan itu bakal dipertanggung jawabkan di hari akhir kelak.
Tersebut beberapa pertanyaan yang bakal Allah Subhanahu Wa Ta’ala tanyakan pada hamba-hamba-Nya di hari Kiamat waktu semua manusia berkumpul di Padang Mahsyar.
Telah semestinya untuk seseorang Muslim untuk menyiapkan semua pertanyaan itu dengan bentuk pengamalan yang dapat membawanya pada kehidupan yang bahagia serta bukanlah selesai pada kehidupan yang menyengsarakan di Akhirat nantinya.
Bukanlah menghafal jawaban yang disiapkan, karenanya yaitu percuma. Tetapi dengan amal beribadah serta akhlak Kita sepanjang hidup didunia yang fana ini.
Mudah-mudahan info ini berguna. Silakan diberikan sebagai bahan renungan untuk Saudara Muslim yang lain. Jazakumullah Khairan Katsiran Wa Jazakumullah Ahsanal Jaza.

Mengapa Umat Islam Mengelilingi Ka’bah?

Dalam sebuah forum terbuka yang di hadiri ribuan orang serta disiarkan di Peace TV, seseorang pria ajukan pertanyaan pada Dr Zakir Naik kenapa umat Islam melingkari kabah waktu haji serta Mengapa Umat Islam Mengelilingi Ka’bah? Ini Jawaban Logis Dr Zakir Naikumrah. Adakah argumen ilmiah serta logisnya? “Aku menginginkan tahu mengenai Ka’bah. Maksudku, apa penjelasan dengan cara kajian keilmuan serta logika utamanya Ka’bah? Serta kenapa umat Islam melingkari Ka’bah? ” Jawaban Dr Zakir Naik kenapa Muslim melingkari Kabah Saudara ini ajukan pertanyaan dengan bagus. Apa utamanya Ka’bah menurut kajian keilmuan serta logika? Serta kenapa umat Islam mengelili Ka’bah? Kenapa Umat Islam Melingkari Ka’bah? Ini Jawaban Logis Dr Zakir Naik Banyak non muslim berasumsi kalau umat Islam menyembah Ka’bah. Saya bakal memberi jawaban saya serta kelak saya bakal memberi jawaban dengan cara ilmiah. Saya bakal satukan berbarengan. Menjawabmu serta menjawab non muslim yang lain atas kesalahpahaman ini. Ka’bah yaitu kiblat, seperti firman Allah dalam Al Qur’an : وَحَي�'ثُ مَا كُن�'تُم�' فَوَلُّوا وُجُوهَكُم�' شَط�'رَهُ “Dan dimana saja anda ada, palingkanlah mukamu ke arah Ka’bah” (QS. Al Baqarah : 144) Dalam bhs Arab, kiblat. Jadi Ka’bah cuma untuk arah. Sebagai contoh, umpamanya saat ini kita sembahyang, sebagian menghadap selatan, ada yang menghadap utara, ada yang ke timur, ada yang ke barat. Ke arah mana yang anda ikuti? Jadi untuk persatuan, kami menghadap pada satu arah : Ka’bah. Baca Juga : Kenapa Umat Islam Melingkari Ka’bah? Ini Jawaban Logis Dr Zakir Naik SUBHANALLAH.. Terkecuali Berprestasi Pembalap F1 Rio Haryanto Nyatanya Miliki Pesantren Sufera. com - Mungkin saja berikut sosok pemuda inspirat... Berikut Kendaraan Yang Jadi Penyelamat Umat Muslim di Akhirat nanti Sufera. com - Satu diantara rukun iman Umat Islam ada... Jadi Ka’bah yaitu kiblat kami. Tak ada seseorang muslim juga yang pernah menyembah Ka’bah. Serta saat peta geografi dunia pertama kalinya yaitu muslim yang bikin itu pertama kalinya. Yaitu Al Idrisi pada th. 1154 yang bikin peta dunia, bahkan juga muslim yang bikin peta dunia itu. kutub selatan ada diatas serta kutub utara ada dibawah serta Ka’bah ada di tengah-tengah. Lalu orang Barat meluncurkan kartografi (pembuatan peta) serta merubah kutub utara ke atas serta kutub selatan ke bawah, bahkan juga Ka’bah tetap masih ada di tengah-tengah. Jadi dibagian mana juga anda ada didunia, bila anda ada di utara menghadap ke selatan, bila anda ada di timur menghadap ke barat, bila anda ada di barat menghadap ke timur, bila anda di selatan menghadap ke utara. Semuanya muslim didunia menghadap pada satu arah yakni Ka’bah serta Ka’bah yaitu kiblat. Saat ini, saat anda pergi umrah, saat pergi haji, kita lakukan thawaf melingkari Ka’bah. Kita jalan melingkari ka’bah. Mengapa kami jalan melingkari Ka’bah? Pada intinya yaitu lantaran Tuhan Pencipta. Serta Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam lakukan itu. Anda ajukan pertanyaan, apa argumen logisnya? Ini tak dijelaskan dalam Quran serta hadits. Bila saya yaitu orang yang berakal ingin memikirkan, mengapa kami jalan mengelilinginya? Argumen yang dapat saya fikirkan yaitu tiap-tiap lingkaran cuma miliki satu titik tengah. Kita jalan melingkari Ka’bah yaitu untuk menunjukkan kalau cuma ada satu Tuhan. Lantaran lingkaran cuma miliki satu titik tengah akan tidak ada dua titik tengah. Bila kita jalan melingkari Ka’bah yaitu untuk menunjukkan kalau cuma ada satu Tuhan. Serta pernyataan Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu saat mencium Hajar Aswad yang ada di Ka’bah, “Hajar aswad ini hanya batu yg tidak dapat memberi kebaikan serta keburukan. Saya menciumnya lantaran lihat Nabi menciumnya. ” Jadi tak ada muslim yang menyembah Ka’bah. Bahkan juga di jaman Nabi, ada teman dekat yang melantunkan adzan diatas Ka’bah. Tak ada orang yang menyembah suatu hal lantas berani berdiri di atasnya. Jadi Ka’bah yaitu kiblat, cuma arah. Bukanlah disembah.

Daftar Blog Saya